Gempa 2 Kali Goyang Nias, Begini Analisis BMKG



Gempa 2 Kali Goyang Nias, Begini Analisis BMKG



Gempa tektonik dua kali mengguncang wilayah Samudera Hindia dekat Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Sabtu (29/12/2018). Gempa pertama 4,9 SR (sebelumnya disebut 5,2 SR) sekira pukul 15.15 WIB dan selang delapan menit muncul gempa susulan 4,5 SR.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan Magnitudo 5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 4,9,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 0,97 Lintang Utara dan 97,15 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 37 kilometer arah barat Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias pada kedalaman 22 Km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di zona Megathrust yang berada di sebelah Barat Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran Sesar Oblique,” jelas Rahmat.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa ini dirasakan di daerah Nias Utara, Teluk Dalam, dan Gunung Sitoli III MMI, di Sirombu Nias Barat II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 15.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan M4,5 dan juga dirasakan di Gunung Sitoli II MMI.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya.